Surat untuk Samiadji,
Sudah dua puluh satu tahun kau tiupkan nafas di rongga ini,
Perihal fana yang pernah kau ceritakan dulu,
Meski anganmu tak mampu gapai itu.
Surat, untuk Samiadji,
Semoga kau paham maksud kedatanganku,
Menantimu di sela-sela stasiun kereta,
Berjejalan dengan penumpang lainnya.
Entah sampai kapan, Samiadji…
Ku tulis surat berucap sepi,
Ku selipkan harap dan doa di sela sunyi
Ku tatap cahaya yang semakin lari
Samiadji,
Jika kau tahu
Ia sudah mampu
Mengepalkan tangannya yang erat,
Hingga kau terjatuh
Dan mati.
Gresik, 03 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar