Perempuan Bermata Biru merupakan sebuah novel
karya Noura N. Novel ini merupakan buku solo kedua penulis setelah kumpulan
cerpen anak, Zahid dan Sepak Bola Api. Novel setebal 208 halaman ini
diterbitkan oleh Lovrinz Publishing pada Mei 2021.
Perempuan Bermata Biru berkisah tentang
seorang dosen muda bernama Rhein Kusuma. Ia bersama suaminya Gerald Sjarif
harus menerima kenyataan jika janin yang sudah lama mereka harapkan ternyata
memiliki kelainan pada kromosom 21 sehingga menyebabkan sindrom down. Keadaan
ini membuat ibu Gerald tidak terima. Apalagi sejak dokter memberikan diagnosa
bahwa perempuan paruh baya itu mengalami mood swing yang berlebih. Ia kerap
berhalusinasi dan ingatannya tidak stabil. Hal ini membuat Gerald dihadapkan
pada dua hal berat. Pertama, ia harus menjaga mental istrinya dan merawat
anaknya yang memiliki kelainan. Kedua, ia harus menjaga mamanya.
Rhein tidak cukup kuat. Ia memutuskan untuk
pergi. Ia merasa sanggup merawat bayi itu sendirian daripada mentalnya terus
diuji dengan keadaan mertuanya itu. Akhirnya, ia pergi dengan harapan Gerald
bisa memperbaiki semuanya dan mengajaknya kembali. Namun, usahanya bertepuk
sebelah tangan. Gerald tidak berusaha lebih keras untuk itu.
Ketika Rhein sudah mampu berdiri tegak dengan
kakinya sendiri, datanglah Hansel. Mahasiswanya yang menaruh hati padanya. Usia
tidak menjadikan pria muda itu menyerah untuk mendapatkan hati Rhein. Setelah
hati itu perlahan ia dapatkan, Justru ia menerima sebuah kenyataan yang sulit
ia terima.
Perempuan Bermata Biru menceritakan tentang
konflik rumah tangga pada umumnya. Hubungan antara suami, menantu dan mertua
sangat erat kaitannya dengan keseharian kita. Namun, dengan adanya kelainan
pada bayi si tokoh utama serta kesehatan mental pada tokoh ibu Gerald membuat
novel ini berbeda dan menarik untuk dibaca. Selain itu, gaya bahasa yang lugas membuat
novel ini nyaman dibaca.
Kekurangan dari novel ini adalah pada riset.
Penulis agaknya kurang mengadakan riset yang mendalam. Sehingga, ada beberapa
bagian yang dirasa kurang greget. Selain itu, beberapa typo masih sering
ditemukan. Selamat membaca dan menyelami kisah Rhein Kusuma.
Noura N
19 Desember 2022