Cari Blog Ini

Senin, 19 Desember 2022

Perempuan Bermata Biru, Sebuah Ujian dan Kesehatan Mental

 



https://play.google.com/store/books/details/Perempuan_Bermata_Biru_Penerbit_Novel_Lovrinz?id=Yms4EAAAQBAJ&gl=US



Perempuan Bermata Biru merupakan sebuah novel karya Noura N. Novel ini merupakan buku solo kedua penulis setelah kumpulan cerpen anak, Zahid dan Sepak Bola Api. Novel setebal 208 halaman ini diterbitkan oleh Lovrinz Publishing pada Mei 2021.

Perempuan Bermata Biru berkisah tentang seorang dosen muda bernama Rhein Kusuma. Ia bersama suaminya Gerald Sjarif harus menerima kenyataan jika janin yang sudah lama mereka harapkan ternyata memiliki kelainan pada kromosom 21 sehingga menyebabkan sindrom down. Keadaan ini membuat ibu Gerald tidak terima. Apalagi sejak dokter memberikan diagnosa bahwa perempuan paruh baya itu mengalami mood swing yang berlebih. Ia kerap berhalusinasi dan ingatannya tidak stabil. Hal ini membuat Gerald dihadapkan pada dua hal berat. Pertama, ia harus menjaga mental istrinya dan merawat anaknya yang memiliki kelainan. Kedua, ia harus menjaga mamanya.

Rhein tidak cukup kuat. Ia memutuskan untuk pergi. Ia merasa sanggup merawat bayi itu sendirian daripada mentalnya terus diuji dengan keadaan mertuanya itu. Akhirnya, ia pergi dengan harapan Gerald bisa memperbaiki semuanya dan mengajaknya kembali. Namun, usahanya bertepuk sebelah tangan. Gerald tidak berusaha lebih keras untuk itu.

Ketika Rhein sudah mampu berdiri tegak dengan kakinya sendiri, datanglah Hansel. Mahasiswanya yang menaruh hati padanya. Usia tidak menjadikan pria muda itu menyerah untuk mendapatkan hati Rhein. Setelah hati itu perlahan ia dapatkan, Justru ia menerima sebuah kenyataan yang sulit ia terima.

Perempuan Bermata Biru menceritakan tentang konflik rumah tangga pada umumnya. Hubungan antara suami, menantu dan mertua sangat erat kaitannya dengan keseharian kita. Namun, dengan adanya kelainan pada bayi si tokoh utama serta kesehatan mental pada tokoh ibu Gerald membuat novel ini berbeda dan menarik untuk dibaca. Selain itu, gaya bahasa yang lugas membuat novel ini nyaman dibaca.

Kekurangan dari novel ini adalah pada riset. Penulis agaknya kurang mengadakan riset yang mendalam. Sehingga, ada beberapa bagian yang dirasa kurang greget. Selain itu, beberapa typo masih sering ditemukan. Selamat membaca dan menyelami kisah Rhein Kusuma.



Noura N

19 Desember 2022