Cari Blog Ini

Senin, 19 Januari 2015

Our New Year's Gift



Alhamdulillah. Segala puji bagi Tuhan semesta alam. Sungguh nikmat mana lagi yang harus kita dustakan?
Akhirnya bahtera itu telah memulai perjalanan panjangnya. Pernikahan sesungguhnya bukanlah akhir dari perjalanan sebuah hubungan. Justru inilah awal  perjalanan panjang kami untuk tetap mendayung, demi bahtera yang kami arungi berdua. Tuhan telah menciptakan setiap jengkal samuderanya untuk kami berdua jelajahi.
Bagi saya, sebuah pernikahan bukan hanya ikatan dua hati. Namun pernikahan merupakan ikatan suci antara dua keluarga, percampuran segala perbedaan yang ada serta kesiapan lahir dan batin dalam segala hal. Saya tidak pernah setuju jika ada yang menikah hanya dengan alasan menghalalkan sebuah hubungan. Saya selalu meyakinkan diri saya sendiri bahwa pernikahan adalah bakti, amal bakti kita sebagai istri, anak serta menantu. Jadi saya harus siap atas segala resiko yang kemungkinan hadir dalam bahtera ini. Saya harus siap memasak, mencuci, menyiapkan baju kerja suami, membantu mertua bagaimanapun kesibukannya tanpa melupakan bakti kita pada orang tua sendiri. Saya selalu ingat bahwa sabar dan ikhlas adalah dua kunci utama bagi segala hal. Saya harus sabar dengan segala resiko yang kemungkinan terjadi. Saya juga harus ikhlas berbakti demi ridho illahi.
Saya mengenalnya tidak sehari dua hari. Kami berdua cukup paham pribadi masing-masing.  Kami berdua telah siap atas segala kemungkinan yang terjadi. Perjalanan cinta kami telah menemui berbagai macam liku. Dan, kami percaya mampu untuk itu.
Hari itu, tangis pecah. Kami sama-sama tidak bisa lagi menahannya. Apalagi saya. Kerinduan akan sosok ayah di hari pernikahan adalah tangis yang tak lagi bisa dibendung. Tuhan, engkau maha tahu.
Mimpi ini nyata. Ia bukan lagi lelaki yang pemalu ketika berada di samping saya. Saya bisa melihat ketulusannya dengan nyata. Saya bisa melihat kesabaran yang sesungguhnya. Saya tidak pernah salah memilihnya.
Tuhan tidak pernah salah mengarahkan tangannya. Ini semua bukti kasihsayang Tuhan kepada kami berdua. Setelah mimpi buruk, Tuhan menjanjikan mimpi yang begitu indah. Tuhan, terima kasih.

nay



Tidak ada komentar:

Posting Komentar