Cari Blog Ini

Minggu, 12 Juni 2011

Rindu Hujan

Sajakku untuk angin yang mulai tenang,
untuk awan yang tak lagi hitam, kepada hujan yang sedang bersemayam.


Tak biasa angin tenang.. Biasanya ricuh bahkan saling beradu.
Tak biasa angin berhembus pelan.. Biasanya kejam hingga melenyapkan.

Dari angin kulihat awan, bertahta dalam gumpalannya yang kian hitam, pekat bergelantungan.

Dari awan kulihat hujan, deras dengan air yang keras, membawa langit habis terperas.

Kini tak ada lagi angin..tak ada lagi awan..bahkan hujan.
Semuanya tenang...aman..tentram.

Namun aku rindu pada hujan. . . Pada hitamnya awan. . Serta gaduhnya angin yang mengancam. .

Karena dari situlah kita berdiri berpegang tangan.

-NaYa-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar